Kalender ovulasi kini banyak digunakan untuk mengetahui kapan masa subur berlangsung. Tentunya hal ini sangat bermanfaat bagi pasutri yang sedang menjalani program kehamilan. Berikut ini adalah manfaat menghitung masa ovulasi dan tips cara menghitungnya.
Ketahui Manfaat Menghitung Ovulasi
Bagi pasangan yang sudah menikah, tentunya memiliki keturunan menjadi salah satu rencana yang mendapatkan perhatian khususnya. Namun sayangnya masih banyak orang yang beranggapan bahwa memiliki anak sangatlah mudah, hanya perlu sering melakukan hubungan seksual saja. Benarkah demikian?
Teori di atas bisa dikatakan tidak tepat. Alasannya adalah sebanyak dan sesering apapun berhubungan seksual, namun jima hubungan seksual tersebut tidak dilakukan pada saat masa subur maka akan percuma saja. Artinya berhubungan seksual di luar masa subur, maka peluang hamil pun akan kecil. Sehingga penting rasanya menggunakan kalender ovulasi untuk menghitungnya.
Dengan melakukan kalkulasi ovulasi ini maka akan membantu anda untuk menghitung dan menentukan masa subur. Sehingga ketika masa subur sudah diketahui, anda bisa memanfaatkan masa sibur tersebut untuk berhubungan seksual dengan pasangan agar peluang hamil lebih besar.
Sebaliknya, jika anda dan pasangan memang berencana untuk menunda kehamilan namun enggan untuk melakukan KB maka bisa menggunakan cara KB alami yaitu menghitung masa subur kemudian melakukan hubungan seksual di luar masa subur agar terhindar dari kehamilan.
Tips Menghitung Masa Ovulasi
Menghitung masa ovulasi menggunakan kalender ovulasi akan membantu anda untuk merencanakan atau mencegah kehamilan. Tips menghitung ovulasi adalah dengan menghitung siklus haid.
Jika siklus haid teratur yaitu setiap 28-32 hari maka bisa dikatakan bahwa ovulasi ini terjadi di hari ke – 11 – hari ke – 21. Namun ada pula wanita yang memiliki siklus haid yang tidak teratur dimana haid bisa maju atau mundur. Rentang waktu maju dan mundurnya pun kadang kala tidak bisa diprediksi.
Hal seperti ini bisa terjadi karena banyak faktor, seperti gaya hidup, stress, adanya penyakit, infeksi maupun gangguan pada hormon. Dan perlu diketahui bahwa sebenarnya sperma pria mampu bertahan di dalam rahim sampai dengan 5 hari.
Namun tahukah anda bahwa justru sel telur hanya bisa bertahan 12 hingga 24 jam setelah dilepaskan. Sehingga perlu adanya perhitungan yang jelas agar bisa mengetahui pasti kapan masa ovulasi tersebut berlangsung.