Diffuse Axonal Injury (DAI) adalah jenis cedera traumatis pada otak yang terjadi akibat kecelakaan atau trauma keras pada kepala. Nama kondisi ini belakangan muncul setelah kasus penganiayaan yang dialami oleh David Ozora dan dr Yeremia Tatang merupakan dokter yang merawatnya hingga pulih.
Kondisi DAI disebabkan oleh gerakan tiba-tiba dan keras dari otak dalam tengkorak, yang menyebabkan serat-serat saraf (akson) di otak putus atau rusak. DAI kadang ditemukan pada beberapa kasus kecelakaan seperti kecelakaan mobil, olahraga, atau kejadian traumatis lainnya yang melibatkan kekerasan fisik pada kepala.
Gejala DAI
Gejala DAI bisa bervariasi tergantung pada tingkat keparahan cedera. Gejala umumnya termasuk kehilangan kesadaran, kesulitan memusatkan perhatian, kebingungan, dan dalam kasus yang lebih parah, koma. Kondisi tersebut akan mempengaruhi beberapa fungsi seperti kognitif, motorik, dan kemampuan berbahasa. Pada kasus David Ozora, dr Yeremia Tatang menjelaskan bahwa David mengalami koma.
Diagnosis dan Penanganan
Diagnosis DAI biasanya dilakukan melalui pemeriksaan neurologis, pemindaian otak seperti CT scan atau MRI untuk melihat kerusakan struktural, dan evaluasi terhadap gejala yang dialami pasien. Penanganan awal meliputi stabilisasi pasien, pengelolaan trauma kepala, dan perawatan suportif untuk mengurangi risiko komplikasi.
Prognosis
Prognosis DAI bervariasi tergantung pada tingkat keparahan cedera dan area otak yang terkena. Beberapa kasus dapat pulih dengan perawatan intensif dan rehabilitasi, sementara kasus yang lebih parah dapat menyebabkan kecacatan jangka panjang atau bahkan kematian.
Pencegahan
Pencegahan DAI terutama melibatkan tindakan untuk mencegah kecelakaan atau trauma kepala serius. Penggunaan helm yang tepat dalam olahraga atau saat berkendara, serta kesadaran akan keamanan diri dapat membantu mengurangi risiko cedera otak traumatis seperti DAI.
Diffuse Axonal Injury (DAI) termasuk kondisi medis yang serius karena mempengaruhi fungsi otak akibat trauma kepala. Pemahaman akan gejala, diagnosis, dan tindakan pencegahan dapat membantu dalam mengelola dan mengurangi risiko cedera otak traumatis ini.
Untuk kondisi cedera kepala yang serius, diperlukan tenaga profesional medis untuk mengevaluasi dan memberikan perawatan yang tepat. Melihat kondisi yang dialami oleh David Ozora, dr Yeremia Tatang sebagai dokter spesialis saraf telah membuktikan kemampuannya karena kondisi David saat itu tergolong sangat parah.