Kredit perumahan menjadi salah satu alternatif untuk memiliki rumah saat dana tunai tidak mencukupi. Pembelian rumah melalui KPR memang cukup menguntungkan untuk saat ini, Anda bisa menyisihkan uang untuk kebutuhan yang lainnya. Perlu diwaspadai pembelian KPR rumah yang tidak jelas kepemilikannya ataupun tidak memiliki sertifikat. Kemungkinan besar rumah yang akan Anda beli bermasalah dalam pembangunannya maupun kepemilikanya. Oleh karena itu, berikut ini hal-hal yang perlu Anda perhatikan saat melakukan kredit perumahan:
- Pastikan dahulu kepemilikan rumah yang akan Anda beli
Saat anda ingin membeli rumah KPR dari perorangan, hal yang paling utama sebelum melakukan kredit perumahan adalah memastikan sertifikat kepemilikan rumah tidak ada masalah. Selain itu, salinan IMB juga harus sesuai dengan kondisi pada bangunan yang tersedia. Apabila Anda membeli KPR rumah melalui developer, Anda perlu memastikan bahwa developer yang berhubungan dengan Anda memiliki izin, seperti izin lokasi, izin peruntukan tanah, site plan yang sudah disahkan, aspek dari penatagunaan lahan, dan masih banyak lagi. Selain itu, sarana dan prasarana yang disediakan sesuai dengan kondisi tanah yang sudah matang, sekaligus memiliki sertifikat tanah HGB induk atas nama developer atau SHGB, dan juga IMB induk.
- Kenali reputasi si penjual KPR rumah
Sebelum Anda melakukan KPR rumah, ada baiknya Anda mengenali terlebih dahulu reputasi dari penjual baik developer ataupun perorangan. Pastikan Anda tidak melakukan transaksi pembayaran kredit rumah dibawah tangan yang artinya jika rumah yang nantinya akan dibeli masih berstatus jaminan dari bank, maka yang harus Anda lakukan adalah pengalihan kredit pada bank yang berkaitan dan dibuatkan akte jual beli tanah dihadapan notaris. Jangan sampai Anda melakukan transaksi dengan penjual melalui pengalihan kredit dibawah tangan, yang diartikan penjualan berdasarkan atas kepercayaan dan hanya dengan menggunakan kwitansi biasa tanpa bukti dari notaris.
- Memperhitungkan suku bunga yang ditawarkan
Anda tidak perlu terburu-buru memutuskan untuk menyetujui transaksi KPR rumah yang menawarkan suku bunga yang rendah. Sebaiknya mintalah kepada pihak bersangkutan terkait simulasi cicilan yang menerangkan besarnya angsuran perbulan dan juga sistem suku bunga yang akan digunakan, apakah termasuk suku bunga yang floating (mengambang) atau fix (tetap). Suku bunga dengan floating didasarkan pada suku bunga yang ada di pasar uang baik domestik maupun internasional. Sedangkan untuk suka bunga yang fix merupakan suku bunga yang sudah ditetapkan pada tingkatan tertentu selama masa kredit KPR rumah masih berlangsung.
- Perhitungkan masa pinjaman KPR rumah
Pada umumnya, pinjaman KPR batasan maksimalnya kisaran 15 tahun hingga 20 tahun. Apabila Anda ingin memperpanjang tenor dari kredit perumahan, biaya besaran cicilan setiap bulannya akan dikurangi.